PLATO, Teleskop Ruang Angkasa Tercanggih Dilengkapi 34 Teleskop
Salah satu topik menarik astronomi selain eksplorasi planet di sistem surya matahari adalah
ekstrasurya, exoplanet dan exomoon. Salah satu tujuan utama penelitian ini untuk menemukan
dan mempelajari sifat benda angkasa yang mirip dengan Bumi. Saat ini, European Space Agency
(ESA) akan mempersiapkan misi ruang angkasa baru yang disebut PLATO.
Peluncuran misi teleskop ruang angkasa yang dilengkapi 34 teleskop akan dijadwalkan pada tahun
2024, kemudian astronom bisa mencari bintang, planet dan bulan setelah tiga tahun misi pengamatan
dijalankan. Pada tanggal 19 dan 20 Februari 2014, ESA menggelar pertemuan reguler di Paris sebagai
salah satu usulan dari lima proyek ruang angkasa yang disebut misi 'M'.
Teleskop PLATO, Misi Pencarian Exoplanet Tahun 2024
PLATO merupakan jenis teleskop ruang angkasa yang sama sekali baru, menggunakan berbagai
teleskop berlensa tunggal atau cermin. Selain itu juga dilengkapi dengan kamera kualitas terbaik dan
bisa mengamati secara terus menerus tanpa gangguan sinar matahari atau gambar buram
disebabkan atmosfer bumi, seperti yang terjadi pada teleskop ruang angkasa Hubble, NASA Kepler
dan Spitzer. Selama ini, hanya beberapa exoplanet kecil yang ditemukan, sehingga memungkinkan
teknologi PLATO lebih fokus pada planet yang belum terdeteksi akibat gangguan lensa.
Teleskop ruang angkasa PLATO terdiri dari sebuah array berisi 34
teleskop dipasang pada platform
untuk mengamati ruang angkasa, dimana satelit
ini akan diposisikan pada salah satu Poin Lagrangian
(tarikan
gravitasi matahari dan bumi tidak berlaku, sehingga teleskop tidak berubah
posisi).
Masing-masing 34 teleskop memiliki aparture 12 centimeter,
dikombinasikan dalam berbagai mode
berbeda dan dibundle bersama, perangkat ini
berguna untuk mengamatai objek terang dan redup
tanpa halangan.
Satelit teleskop ruang angkasa PLATO juga dilengkapi
dengan sensor kamera terbesar yang belum
pernah diterbangkan dalam misi ruang
angkasa. Kamera ini terdiri dari 136 Charge Couple Device
(CCD) yang memiliki
ruang gabungan 0.9 meter persegi. Keakuratan pengukuran Astroseismological
jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan program satelit lainnya, sehingga pencarian
planet ekstrasurya
jauh lebih baik dari segi karakteristik.
Teknologi teleskop ruang angkasa PLATO akan menemukan planet baru
berdasarkan peredupan
periodik cahaya bintang yang terdeteksi disebabkan planet
yang mengorbit didepan bintang. Teleskop
ini juga akan mengukur perubahan kecil
pada cahaya bintang yang terdeteksi disebabkan getaran
kecil bintang induk
(astroseismology), seperti halnya pengukuran seismologi di Bumi, getaran ini
bisa
mengungkap struktur interior benda yang bergetar.
Keyakinan adanya planet mirip bumi disekitar jutaan bintang luar angkasa
sampai saat ini belum
juga menemukan tanda-tanda yang pasti. Program PLATO akan
menjadi pelopor dalam menemukan
dunia baru bagi manusia untuk mengeksplorasi
kemungkinan kehidupan ekstrateresterial.
Menurut Don Pollacco
dari University of Warwick, beberapa tahun kedepan semua misi fiksi ilmiah
akan
menjadi fakta ilmiah, Inggris akan berperan besar dalam instrumen sensor
teleskop, ada banyak
perangkat lunak yang mampu mengolah citra lebih baik dari
saat ini.
Misi PLATO dipimpin Dr Heike Rauer dari DLR, Jerman Aerospace Center,
mereka akan memulai
babak yang sama sekali baru dalam eksplorasi exoplanet dan pencarian exomoon. Adanya zona
layak huni akan
membuat peluang besar bagi manusia dimana kehidupan harus dipertahankan.
Teleskop ruang angkasa PLATO akan mengukur massa, usia sistem planet, sehingga
perbandingan
dengan tata surya matahari dapat diperhitungkan secara akurat.
Selama 20 tahun terakhir, setidaknya
lebih dari seribu exoplanet telah
ditemukan dan diantaranya memiliki sistem multi planet.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق